Berita - Proses pembangunan PLBN Napan

Proses pembangunan PLBN Napan

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama BNPP-KADIN

Berita - Penandatanganan Perjanjian Kerjasama BNPP-KADIN

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama BNPP-KADIN

Kunjungan Kerja Kalbar terkait Inpres No.1 Tahun 2021

Berita - Kunjungan Kerja Kalbar terkait Inpres No.1 Tahun 2021

Kunjungan Kerja Kalbar terkait Inpres No.1 Tahun 2021

Berita - Peresmian operasional room

Peresmian operasional room

Berita - Rakordal

Rakordal

Kemenkeu

Kemenkumham

Pertanian

BNPT

Bakamla

Dephub

Kemenperin

Kemendesa

Bappenas

Kominfo

Kemendagri

Kemen PU

Kemlu

Kemendag

BUMN

Kemdikbud

Kemenkes

Instagram

Tiktok

Twitter

Facebook

home

Beranda Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia

Beranda - Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP RI)

PLBN Skouw Fasilitasi Perlintasan Darurat untuk Evakuasi WNA Malaysia di PNG ke RS di Jayapura

Jayapura, PAPUA - Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw di Distrik Tami, Kota Jayapura, memfasilitasi perlintasan darurat untuk mengevakuasi dua orang Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia yang berada di Papua New Guinea (PNG), menuju ke rumah sakit di Kota Jayapura, Jumat (10/5/2024). Hal ini dibenarkan oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala PLBN Skouw Mathilda Pusung, bahwa pihaknya telah memfasilitasi perlintasan darurat kepada dua orang asal Malaysia yang diketahui keduanya laki-laki berinisial FCF (37) dan TYK (49), sebagai korban pembacokan atau penganiayaan oleh rekan kerjanya di Papua Nugini. "Kedua korban melintas di PLBN Skouw jumat malam sekitar pukul 23.35 WIT, yang diantar oleh sopir dari perusahaan tempat korban bekerja," kata Mathilda. Berdasarkan keterangan yang diperoleh, Mathilda menjelaskan, bahwa korban mulanya telah dibawa ke RS Kota Vanimo, PNG. Namun, untuk penanganan lebih lanjut, korban dirujuk menuju ke RS Provita Kota Jayapura. "Proses perlintasan darurat berjalan lancar, hal ini juga bagian dari pelayanan kami sebagai pintu gerbang negara di kawasan perbatasan," lanjutnya. Dalam penanganan perlintasan darurat tersebut, korban melintas dibantu oleh petugas dari Imigrasi Skouw, Karantina Kesehatan Skouw, serta Polisi Sub Sektor Skouw, dan Security PLBN Skouw. Mathilda mengungkapkan bahwa sebagai petugas yang berada di garda terdepan batas negara, memiliki tanggung jawab penuh terhadap siapapun yang ingin melintas di PLBN Skouw.&nbsp; Khususnya pada saat kondisi darurat seperti ini, sebagai petugas juga diharuskan berada dalam keadaan sedia untuk memberikan pelayanan kepada para pelintas, baik Warga Negara Indonesia (WNI) maupun WNA. PLBN Skouw yang berkoordinasi dan dikelola oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) akan terus berupaya memberikan pelayanan yang optimal serta tanggung jawab dalam memfasilitasi pelintas batas, juga sinergi dalam hubungan negara bertetangga yang baik. Penulis: Ahmad Fauzi LubisEditor: Bagas Ramadhandy

PLBN Motamasin Hadiri Undangan Peresmian Mobile X-ray di Pos Salele RDTL

Malaka, NTT - Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motamasin di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) menghadiri undangan peresmian Mobile X-ray Vehicle Screening System (MXVSS) di Pos Salele, Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) pada, Jumat (10/5/2024). Undangan kegiatan ini ditujukan langsung kepada Kepala PLBN Motamasin Reynold Uran yang hadir bersama dengan jajaran, sekaligus didampingi oleh unsur Customs, Immigration, Quarantine, Security (CIQS), serta Agen Konsulat RDTL. Reynold mengapresiasi RDTL atas kehadiran MXVSS di Pos Salele sebagai bentuk fasilitas tambahan pengamanan di gerbang lintas batas. "Ini menjadi langkah penting terhadap kerja sama lintas negara dalam meningkatkan keamanan dan pengawasan di wilayah perbatasan," ucap Reynold. Dia juga menyebutkan bahwa betapa pentingnya hal ini menjadi kolaborasi yang kuat antarnegara dalam menjaga keamanan lintas batas serta memastikan kelancaran arus barang dan orang di lingkup perbatasan RI-RDTL. Sementara itu, PLBN Motamasin sendiri yang setiap harinya memberikan pelayanan atas arus masuk dan keluar orang maupun barang ke dalam dan keluar wilayah Indonesia, juga memiliki prosedur keamanan yang sesuai dengan fungsinya. Reynold mengatakan, guna menjaga situasi di perbatasan agar aktivitas pelayanan berjalan aman dan lancar, PLBN Motamasin juga memiliki fasilitas bangunan pelayanan berupa jembatan timbang kendaraan, pemeriksaan X-ray kendaraan maupun barang, serta pelayanan pada unsur CIQS. "PLBN Motamasin menghadirkan pelayanan petugas CIQS yang berkoordinasi dengan instansi pemerintah, sebagai fasilitas pelayanan keamanan terhadap arus barang maupun arus orang," jelasnya. Adapun unsur CIQS tersebut meliputi pelayanan petugas yang memfasilitasi keamanan terhadap arus barang dan orang seperti, Bea Cukai, Imigrasi, Karantina Kesehatan, Karantina Pertanian, Karantina Perikanan, serta aparat TNI/POLRI yang bertugas dalam pengamanan di wilayah perbatasan negara. Tak lupa Reynold juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada pihak RDTL dalam undangan terkait peresmian MXVSS, serta rasa hormat kepada Menteri Keuangan Timor Leste Santiana Cardoso yang hadir dan berdedikasi dalam menjalin kerja sama di bidang keamanan perbatasan. "Kami harapkan, kerja sama antara Indonesia dan Timor Leste dalam pengawasan perbatasan semakin solid dan efektif demi terciptanya keamanan dan ketertiban di wilayah perbatasan sebagai negara bertetangga," pungkasnya. Penulis:&nbsp;Andreas IknatiusEditor: Bagas Ramadhandy

PLBN Motamasin Terima Kunjungan Konsulat Timor leste, Bahas Isu Keimigrasian Antarnegara

Malaka, NTT - Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motamasin di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) menerima kunjungan kerja Agen Konsulat Republik Demokratik Timor Leste (RDTL), guna membahas isu-isu keimigrasian Indonesia dan Timor Leste pada, Kamis (9/5/2023). Kehadiran Agen Konsulat Timor Leste Benedita De Araujo ini disambut langsung oleh Kepala PLBN Motamasin Reynold Uran, beserta jajaran yang juga hadir bersama meliputi Para Kepala Subbidang PLBN Motamasin, Camat Kobalima Timur, dan unsur Customs, Immigration, Quarantine, Security (CIQS). Reynold Uran mengatakan, bahwa pertemuan ini sebagai momentum tatap muka dan silaturahmi antarnegara mengenai pelayanan publik di lintas batas RI-RDTL. "Utamanya dalam konteks keimigrasian, termasuk penanganan pelintas batas ilegal, dan juga pembahasan mengenai kondisi pasar yang sepi di sekitar kawasan perbatasan," ucap Reynold. Sebagaimana yang dimaksud dari diskusi keimigrasian ini, Reynold juga menyampaikan, bahwa ia telah memberikan masukan terkait pengaktifan kembali Pas Lintas Batas. Dan hal tersebut disambut baik oleh Benedita De Araujo. "Langkah tersebut tidak hanya diharapkan dapat mengurangi pelintas ilegal saja, namun dengan adanya Pas Lintas Batas dapat memfasilitasi masyarakat khususnya bagi warga di kawasan perbatasan yang ingin memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berbelanja," tambahnya. Perlu diketahui bahwa Pas Lintas Batas merupakan dokumen perjalanan yang berfungsi sebagai paspor sekaligus visa bagi masyarakat yang berdomisili di wilayah perbatasan RI-RDTL. Reynold mengungkapkan bahwa pembahasan ini penting, mengingat akan menjadi kendala bagi WNI yang ingin hadir dalam kunjungan kenegaraan Paus Fransiskus ke Timor Leste pada September 2024 mendatang. Namun, tidak memiliki identitas resmi seperti paspor. Disisi lain, Benedita De Araujo menjelaskan perihal keputusan resmi Pas Lintas Batas masih dalam proses. Terkait kunjungan Paus Fransiskus ke Timor Leste, ia menyarankan kepada umat yang berminat agar mendaftarkan diri di Paroki masing-masing sebagai langkah persiapan yang diperlukan. Melalui diskusi ini, PLBN Motamasin berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan keamanan dan kenyamanan di wilayah perbatasan RI-RDTL, yang dikhususkan sebagai langkah persiapan Timor Leste dalam menyambut penting tamu kenegaraannya. Kemudian, sebagai penutup dari kegiatan ini ditandai secara simbolis dengan pengalungan kain tradisional adat sebagai tanda persahabatan dan penghargaan antara RI-RDTL. Penulis: Andreas IknatiusEditor: Bagas Ramadhandy

BNPP Sambut Kunjungan Menlu RI dan Menlu PNG di PLBN Skouw

JAYAPURA, PAPUA - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) menerima kunjungan kerja Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsuadi dan Menteri Luar Negeri Papua New Guinea (Menlu PNG) Justin Tkatchenko di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw pada, Kamis (9/5/2024). Kunjungan Menlu RI dan Menlu PNG ke PLBN Skouw dalam rangka melaksanakan peninjauan bantuan Indonesia berupa pembangunan Primary School yang berada di Kampung Wutung, Papua Nugini. Bantuan tersebut merupakan dukungan guna mempererat hubungan bilateral antara RI-PNG. Pelaksana tugas (Plh) Sekretaris BNPP Robert Simbolon yang menyambut langsung kedatangan Menlu RI dan Menlu PNG, mengucapkan rasa terima kasih atas kunjungan dan kehadiran kedua Menlu di PLBN Skouw sebagai gerbang antara RI-PNG. Secara simbolis, kedatangan kedua Menlu tersebut diawali dengan pengalungan noken oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala PLBN Skouw Mathilda Pusung. "Selaku garda terdepan di kawasan perbatasan, PLBN Skouw yang dikelola oleh BNPP merupakan satu dari 3 PLBN yang berada di tanah Papua bersama PLBN Sota dan PLBN Yetetkun," kata Robert, yang secara definitif menjabat sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP dalam sambutannya. Kemudian, kunjungan dilanjutkan dengan peninjauan konter-konter pelayanan yang disertai dengan penjelasan mengenai jalannya prosedur pelayanan di PLBN Skouw oleh Kepala PLBN Skouw. Robert menjelaskan, setelah mengunjungi PLBN Skouw, Menlu RI dan rombongan melanjutkan kegiatan dengan meninjau bantuan proyek pembangunan Primary School di Papua Nugini. Rombongan Menlu RI diterima oleh Menlu PNG beserta jajaran di pintu Pos Wutung PNG. Sebagai informasi, Indonesia memberikan bantuan pembangunan Primary School tersebut diperuntukkan sebagai pembangunan ruang kelas baru dengan nilai bantuan sebesar Rp6 miliar. "Selanjutnya, setelah berkunjung ke Kampung Wutung, Papua Nugini, kami memfasilitasi Menlu RI beserta rombongan untuk kembali ke Jayapura melalui PLBN Skouw," ungkap Robert. Robert menambahkan, bahwa ini adalah hari kedua ia mendampingi Menlu RI di Papua dalam kunjungan kerjanya. Sebelumnya, di hari pertama kunjungan Menlu RI di Papua, Robert juga turut mendampingi dalam forum pertemuan Joint Ministerial Commission (JMC) ke-4 bersama Menlu PNG. Dalam pertemuan JMC RI-PNG Ke-4 disepakati sejumlah program kerja sama dua negara, termasuk kerja sama terkait kawasan perbatasan, seperti penyediaan aliran listrik untuk masyarakat PNG di kawasan perbatasan, peningkatan perdagangan melalui PLBN Skouw, dan kerja sama bidang keamanan dan perlindungan masyarakat, terutama di kawasan perbatasan. Melalui kerja sama antara RI dan PNG ini, BNPP berharap semakin kuatnya komitmen bersama guna membangun kawasan perbatasan, yang didasari dengan semangat hubungan negara bertetangga yang baik dan bersaudara. Penulis: Bagas Ramadhandy(Humas BNPP)

PLBN Skouw yang terletak di Distrik Muara Tami, Jayapura, Provinsi Papua adalah salah satu dari tujuh PLBN terpadu yang dibangun oleh Kementerian PUPR dan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 09 Mei 2017. PLBN Skouw merupakan satu dari dua pos batas Negara yang terletak di Provinsi Papua. Pos batas Negara lainnya adalah Sota yang terletak di Merauke dan direncanakan akan dibangun pada akhir tahun 2019.

PLBN Skouw

PLBN Terpadu Sota merupakan PLBN ke delapan yang dibangun di perbatasan - perbatasan Indonesia dan PLBN kedua di Papua setelah Skouw, selanjutnya menyusul PLBN Yetetkun di Kabupaten Boven Digoel. PLBN Sota dibangun dengan konsep yang terintegrasi antara bangunan komersial dengan fasilitas umum dan sosial seperti pasar dengan hunian.

PLBN Sota

PLBN Wini terletak di pesisir pantai utara tepatnya di Kecamatan Insana Utara Kabupaten Timor Tengah Utara yang terhubung dengan Sakato, Oecusse RDTL. Untuk mencapai pos Wini, dapat ditempuh lewat Kefamenanu atau dari kota Atambua melalui pantai utara, dengan jarak yang berbeda pula yakni apabila melalui Kefamenanu maka jarak mencapai 200 Km, namun apabila dari Atambua langsung melewati pantai utara ke Wini, maka jarak tempuh mencapai 70 Km.

PLBN Wini

PLBN Motamasin terletak di Desa Alas Selatan, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kehadiran PLBN Motamasin memiliki nilai strategis untuk meningkatkan ekonomi dan pembangunan di kawasan perbatasan negara juga sebagai beranda terdepan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Negara RDTL.&nbsp;

PLBN Motamasin

Secara geografis Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain berada di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Luas PLBN Motaain 8,5 Hektare

PLBN Motaain

PLBN Badau diresmikan Presiden RI Tanggal 16 Maret 2017

PLBN Badau

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo didampingi Menteri Dalam Negeri selaku Kepala BNPP, Menteri PUPR dan Gubernur Kalimantan Barat pada peresmian PLBN Entikong Tanggal 21 Desember 2016

PLBN Entikong

Pos Lintas Batas Negara Aruk, gerbang negara yang menghubungkan Indonesia dan Malaysia di Desa Sebunga, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, berdekatan langsung dengan Kota Singkawang. Megahnya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Aruk dirancang dengan kombinasi etnik-modern.